Rabu, 05 November 2014

KEPEMIMPINAN MUAMMAR AL-QADDAFI

  •  Biografi Muammar Al-Qaddafi

Muammar Abu Minyar al-Qaddafi lahir di Surt, Tripolitania, 7 Juni 1942, anak termuda dari sebuah keluarga miskin Badawi (Bedouin) di daerah gurun pasir di Sirte. Ibunya seorang Yahudi yang memeluk agama Islam sejak usia 9 tahun. Hal ini membuat Judaisme menganggap Khadafi seorang Yahudi. Muammar Khadafi mengenyam pendidikan SD tradisional yang religius dan pada usia remaja bersekolah di SMU Sebha di Fezzan dari 1956 hingga 1961. Khadafi dan sekelompok kecil teman-temannya yang dia temui di sekolah ini kemudian membentuk kepemimpinan utama dari sebuah kelompok revolusiner militan yang kelak merebut kekuasaan negara Libya. Inspirasi bagi Khadafi adalah Gamal Abdul Nasser, seorang negarawan yang populer di Mesir, yang naik ke takhta kepresidenan dengan meminta persatuan Arab dan menghujat Barat. Pada 1961, Khadafi dikeluarkan dari Sebha karena aktivitas politiknya.
            Dia kemudian kuliah di Universitas Libya, di mana dia lulus dengan nilai yang sangat baik. Dia lalu bergabung dengan Akademi Militer di Benghazi pada 1963, di mana dia dan beberapa rekan militannya membentuk sebuah kelompok rahasia yang bertujuan menjatuhkan monarki Libya yang pro-Barat. Setelah lulus pada 1965, dia dikirim ke Britania untuk latihan lanjutan, dan kembali pada 1966 sebagai seorang opsir dalam Korps Sinyal. Khadafi mempunyai delapan anak, tujuh di antaranya lelaki. Putranya yang paling tua, Muhammad Khadafi adalah ketua Komite Olimpiade Libya. Putra tertua kedua Al-Saadi Khadafi, adalah ketua Federasi Sepak Bola Libya, bermain di tim Seri A, Perugia, dan juga bermain film. Satu-satunya putrinya, Ayesha Khadafi, adalah seorang pengacara yang telah bergabung dengan tim pengacara Saddam Hussein.

  •      Keluarga

Khadafi menikah dengan:

Dia juga dikatakan telah mengadopsi dua anak, yaitu:

  •     Diplomasi Washington

Tahun 1951, Amerika Serikat mendukung kemerdekaan Libya dan disusul peningkatan hubungan bilateral sampai tingkat kedutaan. Hubungan Libya-Amerika Serikat terhenti ketika Kapten Muammar Khadafi memimpin Revolusi Al Fatah untuk menyingkirkan Raja Idris pada 1969. Sejak 1969, jabatan yang Khadafi bukan jabatan resmi, tetapi ia menyandang "Guide of the First of September Great Revolution of the Socialist People's Libyan Arab Jamahiriya" atau "Brotherly Leader and Guide of the Revolution".Setelah berkuasa, Khadafi yang telah berpangkat kolonel melancarkan revolusi budaya yang mengandung inti penyingkiran semua ideologi dan pengaruh yang berbau asing, seperti kapitalisme dan komunisme. Ia kemudian mengembangkan masyarakat baru berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme Libya dengan semboyan "sosialisme, persatuan, dan kebebasan". Semenjak ini hubungan kedua negara semakin memburuk dan mencapai titik terendah. Massa yang anti-AS menggelar demonstrasi pro-Iran pada Desember 1979. Massa membakar gedung Kedutaan Besar AS di Tripoli menjadi akhir dari demonstrasi tersebut.
Masih pada tahun 1979, pesawat-pesawat tempur AS menembak jatuh dua pesawat tempur Libya di atas Teluk Sidra. Insiden itu memperburuk hubungan kedua negara. Setelah menyatakan bahwa Libya sebagai "negara sponsor terorisme", AS menutup kedutaannya di Tripoli pada Februari 1980. Sementara, Libya juga menutup kedutaannya di Washington. Pada Januari 1986, Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan memerintahkan penghentian hubungan dagang dan ekonomi dengan Libya. Langkah ini disusul dengan pembekuan aset-aset Libya di AS. Bukan hanya menutup diplomatik, keuangan dan perdagangan, tapi juga berusaha menyingkirkan Khadafi. Pesawat-pesawat tempur AS memborbardir Tripoli, Benghazi, dan rumah Khadafi pada April 1986. Tindakan itu sebagai balasan atas pemboman sebuah diskotek di Berlin Barat yang dipakai sebagai tempat hiburan tentara AS.
            Gempuran pesawat tempur AS menewaskan setidaknya 15 orang, termasuk putri Khadafi yang masih kanak-kanak. Posisinya dengan Libya makin tersudut menyusul terjadinya ledakan pesawat Pan AM dengan nomor penerbangan 103 pada Desember 1988. Pesawat yang berangkat dari London menuju New York meledak di atas Lockerbie (Skotlandia) dan menewaskan 259 orang di pesawat serta 11 orang lainnya tewas di darat. Akibat tindakan itu, Dewan Keamanan PBB menerbitkan resolusi 748 dan 883 pada tahun 1992/1993. PBB menjatuhkan sanksi atas Libya, membekukan aset-aset, dan mengembargo perlengkapan penambangan minyak secara selektif. Tahun 1999, Libya menyatakan bertanggung jawab atas tragedi Lockerbie. Tripoli menyerahkan dua terdakwa peledakan pesawat untuk diadili di Belanda dan bersedia membayar ganti rugi kepada keluarga korban senilai 2,7 miliar dollar AS pada tahun 2003. Atas langkah ini, Dewan Keamanan PBB mencabut sanksi dan didukung AS.
            Sikap Washington berubah ketika Khadafi mengakui bahwa Libya mengembangkan senjata pemusnah massal dan segera memusnahkan semua program pada Desember 2003. Pengakuan dan tekad tersebut mencairkan kebekuan hubungan Tripoli-Washington. Sejak kedua negara meningkatkan kontrak dan berusaha menyingkirkan hambatan hubungan diplomatik, perusahaan-perusahaan minyak masuk kembali ke Libya. Keputusan Washington pada 15 Mei 2006 untuk memulihkan kembali hubungan diplomatik memang mengejutkan karena Libya dinilai membantu terorisme. Tetapi, ada faktor politik dan positif di balik mencairnya hubungan Khadafi dan
Presiden George W Bush.





PEMBAHASAN

Kepemimpinan Muammar Khadafi didapat dari kudata militer, dalam kepemimpinannya khadafi merubah konstitusi Libya menjadi undang - undang berdasarkan ideologi politiknya. Dan gerak gerik masyarakat dibungkam jadi pengaturan negaranya hanya berpihak dalam ideologinya tanpa menerima masukan dari rakyatnya. Masyarakat dipaksa untuk mengikuti kekuasaannya dengan mengandalkan kekuatan militernya, tapi dalam kekuasaannya kekuasaan khadafi terlalu berlebihan dalam membungkam rakyatnya.
Tipe Kepemimpinan Muammar Khadafi adalah Leader by power held. Seseorang yang menjadi pemimpin dikarenakan kekuasaan yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan muammar khadafi termasuk dalam gaya otokratik, karena muammar khadafi memaksa rakyatnya untuk mematuhi segala perintahnya, dan gerakan masyarakat sangat dibatasi. Sebenarnya gaya kepemimpinan otokratik sangat bagus, tapi khadafi terlalu berlebihan sehingga rakyat malah menjadi tidak puas dalam kepemimpinannya dan malah mejadi memberontak pada kepemimpinannya.
 Runtuh kepemimpinannya berawal dari demo ketidakpuasan rakyat libya pada presiden khadafi, tapi khadafi malah melawan demonstran dengan mengerahkan kekuatan militernya bahkan khadafi tidak segan dengan menembak mati para demonstran, sehingga NATO geram dengan keputusan khadafi dalam menghadapi demonstran yang tidak prikemanusiaan. Akhirnya NATO membantu rakyat yang menentang kepemimpinan khadafi, dan perang saudara pun tak terelakan yang akhirnya khadafi terbunuh dalam serangan rakayat yang geram dengan kepemimpinannya.
Dilihat dari teori kepemimpinan sifat ( trait theory ) menurut Keith Devis keberhasilan seorang pemimpin harus memiliki 4 sifat yaitu : Kecerdasan, Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi dan sikap hubungan kemanusiaan. Belum semua sifat diatas khadafi miliki satu hal yang khadafi belum miliki yaitu sikap hubungan kemanusiaan, dimana khadafi belum bisa menghormati hak rakyatnya.
Dalam teori kepemimpinan perilaku dan situasi, dijelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula. Dari segi persepsi, seorang pimpinan yang otokratik adalah seorang yang sangat egois. Dan dalam menterjemahkan disiplin kerja bawahan adalah dengan perwujudan kesetian bawahan kepada dirinya. Sehingga dalam mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi itu identik dengan tujuan pribadinya. Karena organisasi diperlakukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadinya.
            Dari segi nilai yang dianut, pemimpin otokratik itu menganut nilai bahwa segala sesuatu tindakannya dianggap benar bilamana tindakan tersebut adalah untuk mempercepat tercapainya tujuan-tujuannya. Dan bilamana ada suatu tindakan yang dianggap tidak benar, maka tindakan tersebut dianggap sebagai penghalang dan harus disingkirkan.
            Dari segi sikap yang diambil, pemimpin otokratik itu akan menunjukkan sikapnya dalam bentuk:
  • Kecenderungannya memperlakukan bawahan sama dengan alat dalam organisasi dan kurang menghargai harkat dan martabat bawahannya.
  • Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa adanya keterkaitan dengan kepentingan dan kebutuhan bawahan.
  • Mengabaikan peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga bawahan hanya dituntut untuk sebagai pelaksana saja.
            Dari segi perilaku, pemimpin otokratik akan sangat sulit bahkan tidak akan mau menerima saran dan pandangan dari bawahannya. Terlebih lagi dalam bentuk kritik, maka dapat diartikan sebagai usaha merongrong kekuasaannya.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
1.      Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi
2.      Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
3.      Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata; Tidak mau menerimsaran dan pendapat
4.      Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya
5.      Dalam tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
a.       Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
b.      Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
c.       Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi menggunakan pendekatan punitif dalam hal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.

Lambat laun gaya kepemimpinan ini dianggap tidak sesuai lagi seiring perkembangan zaman, sehingga terjadi perubahan struktur organisasi dan gaya kepemimpinan.


KESIMPULAN

Tipe Kepemimpinan Muammar Khadafi adalah Leader by power held (Seseorang yang menjadi pemimpin dikarenakan kekuasaan yang dimilikinya). Gaya kepemimpinan muammar khadafi termasuk dalam gaya otokratik, karena muammar khadafi memaksa rakyatnya untuk mematuhi segala perintahnya, dan gerakan masyarakat sangat dibatasi.
Dengan demikian, gaya kepemimpinan seseorang yang otokratik dalam prakteknya mempunyai gaya sebagai berikut:
  • Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
  • Dalam hal penegakan disiplin, gaya kepemimpinannya akan bersifat kaku.
  • Bernada keras dan paksa dalam pemberian perintah atai instruksi.
  • Menggunakan pendekatan punitif (hukuman) bilamana terjadi kesalahan atau penyimpangan oleh bawahan.
Permasalahan yang timbul dengan gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
  • Keberhasilan yang dicapai adalah karena ketakutan bawahan terhadap atasannya dan bukan atas dasar keyakinan bersama.
  • Disiplin yang terwujud selalu dibayang-bayangi dengan ketakutan akan hukuman yang keras bahkan pemecatan.
  • Untuk efektifitas kinerja bawahan akan melorot drastis jika ketaatan dan disiplin kerja menurun.















sumber : http://mr-ratuti.blogspot.com/2012/04/tugas-kepemimpinan.html?m=1

Analisis Kepemimpinan Ken Angrok



 Ken Angrok

1. Riwayat Singkat 

Ken Arok atau sering pula ditulis Ken Angrok
lahir : di Jawa Timur pada tahun 1182
wafat : di Jawa Timur pada tahun 1247
masa kejayaan : 1222 - 1247
ibu : Ken Ndok
istri : Ken Dedes
anak kandung : Mahisa Wonga Teleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu.
Anak tiri : Anusapati
Selir : Ken Umang
Anak kandung : Tohjaya, Panji Sudatu, Tuan Wergola dan Dewi Rambi.

2. Autobiografi 

Ken Arok adalah dikisahkan sebagai putra Gajah Para dari desa Campara (Bacem, Sutojayan, Blitar) dengan seorang wanita desa Pangkur (Jiwut, Nglegok, Blitar) bernama Ken Ndok. "Gajah" adalah nama jabatan setara "wedana" (pembantu adipati) pada era kerajaan Kediri. Sebelum Ken Arok lahir ayahnya telah meninggal dunia saat ia dalam kandungan, dan saat itu Ken Ndok telah direbut oleh raja Kediri. Oleh ibunya, bayi Ken Arok dibuang di sebuah pemakaman, hingga kemudian ditemukan dan diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong.
Ken Arok tumbuh menjadi berandalan yang lihai mencuri dan gemar berjudi, sehingga membebani Lembong dengan banyak hutang. Lembong pun mengusirnya. Ia kemudian diasuh oleh Bango Samparan, seorang penjudi dari desa Karuman (sekarang Garum, Blitar) yang menganggapnya sebagai pembawa keberuntungan.
Ken Arok tidak betah hidup menjadi anak angkat Genukbuntu, istri tua Bango Samparan. Ia kemudian bersahabat dengan Tita, anak kepala desa Siganggeng, sekarang Senggreng, Sumberpucung, Malang. Keduanya pun menjadi pasangan perampok yang ditakuti di seluruh kawasan Kerajaan Kadiri.
Akhirnya, Ken Arok bertemu seorang brahmana dari India bernama Lohgawe, yang datang ke tanah Jawa mencari titisan Wisnu. Dari ciri-ciri yang ditemukan, Lohgawe yakin kalau Ken Arok adalah orang yang dicarinya

Merebut Tumapel

Tumapel merupakan salah satu daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjadi akuwu (setara camat zaman sekarang) Tumapel saat itu bernama Tunggul Ametung. Atas bantuan Lohgawe, Ken Arok dapat diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung.
Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung yang cantik. Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes, meskipun tidak direstui Lohgawe.
Ken Arok membutuhkan sebilah keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang terkenal sakti. Bango Samparan pun memperkenalkan Ken Arok pada sahabatnya yang bernama Mpu Gandring dari desa Lulumbang, sekarang Plumbangan, Doko, Blitar (Sukatman, 2012), yaitu seorang ahli pembuat pusaka ampuh.
Mpu Gandring sanggup membuatkan sebilah keris ampuh dalam waktu setahun. Ken Arok tidak sabar. Lima bulan kemudian ia datang mengambil pesanan. Keris yang belum sempurna itu direbut dan ditusukkan ke dada Mpu Gandring sampai tewas. Dalam sekaratnya, Mpu Gandring mengucapkan kutukan bahwa keris itu nantinya akan membunuh 7 orang, termasuk Ken Arok sendiri.
Kembali ke Tumapel, Ken Arok menjalankan rencananya untuk merebut kekuasaan Tunggul Ametung. Mula-mula ia meminjamkan keris pusakanya pada Kebo Hijo, rekan sesama pengawal. Kebo Hijo dengan bangga memamerkan keris itu sebagai miliknya kepada semua orang yang ia temui, sehingga semua orang mengira bahwa keris itu adalah milik Kebo Hijo. Dengan demikian, siasat Ken Arok berhasil.
Malam berikutnya, Ken Arok mencuri keris pusaka itu dari tangan Kebo Hijo yang sedang mabuk arak. Ia lalu menyusup ke kamar tidur Tunggul Ametung dan membunuh majikannya itu di atas ranjang. Ken Dedes menjadi saksi pembunuhan suaminya. Namun hatinya luluh oleh rayuan Ken Arok. Lagi pula, Ken Dedes menikah dengan Tunggul Ametung dilandasi rasa keterpaksaan.
Pagi harinya, Kebo Hijo dihukum mati karena kerisnya ditemukan menancap pada mayat Tunggul Ametung. Ken Arok lalu mengangkat dirinya sendiri sebagai akuwu baru di Tumapel dan menikahi Ken Dedes. Tidak seorang pun yang berani menentang kepustusan itu. Ken Dedes sendiri saat itu sedang mengandung anak Tunggul Ametung.

Mendirikan Kerajaan Tumapel

Pada tahun 1222 terjadi perselisihan antara Kertajaya raja Kadiri dengan para brahmana. Para brahmana itu memilih pindah ke Tumapel meminta perlindungan Ken Arok yang kebetulan sedang mempersiapkan pemberontakan terhadap Kadiri. Setelah mendapat dukungan mereka, Ken Arok pun menyatakan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang lepas dari Kadiri. Sebagai raja pertama ia bergelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi
Kertajaya (dalam Pararaton disebut Dhandhang Gendis) tidak takut menghadapi pemberontakan Tumapel. Ia mengaku hanya dapat dikalahkan oleh Bhatara Siwa. Mendengar sesumbar itu, Ken Arok pun memakai gelar Bhatara Siwa dan siap memerangi Kertajaya.
Perang antara Kadiri dan Tumapel terjadi di dekat desa Ganter. Pihak Kadiri kalah. Kertajaya diberitakan naik ke alam dewa, yang mungkin merupakan bahasa kiasan untuk mati.

Kematian Ken Arok

Anusapati merasa heran pada sikap Ken Arok yang seolah menganaktirikan dirinya, padahal ia merasa sebagai putra tertua. Setelah mendesak ibunya (Ken Dedes), akhirnya Anusapati mengetahui kalau dirinya memang benar-benar anak tiri. Bahkan, ia juga mengetahui kalau ayah kandungnya bernama Tunggul Ametung telah mati dibunuh Ken Arok.
Anusapati berhasil mendapatkan Keris Mpu Gandring yang selama ini disimpan Ken Dedes. Ia kemudian menyuruh pembantunya yang berasal dari desa Batil untuk membunuh Ken Arok. Ken Arok tewas ditusuk dari belakang saat sedang makan sore hari. Anusapati ganti membunuh pembantunya itu untuk menghilangkan jejak.
Peristiwa kematian Ken Arok dalam naskah Pararaton terjadi pada tahun 1247

3.  Analisis gaya kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan Ken Arok termasuk gaya Otoriter/otokratis/diktaktor. Berdasarkan penjelasan diatas bahawa Ken Arok tipe pemimpin yang tidak menyukai formalitas, segala tindakannya tidak seorang pun yang berani menentang kepustusannya.
2. Teori kepemimpinan
 kepemimpinan ken arok termasuk kedalam teori X, diamana diktator atau otokratis yaitu mengarahkan dan mengendalikan orang-orang. Dalam mencapai kekuasaannya Ken Arok menempuh cara yang tidak baik dan tidak manusiawi dengan cara membunuh Tunggul Ametung untuk mendapatkan kekuasaan dan merebut istrinya Ken Dedes.
3. Dilihat dari enam sifat kepemimpinan yang efektif Ken Arok tidak memiliki semua sifat kepemimpinan tersebut, karena kepemimpinan Ken Arok disebabkan oleh merebutnya kekuasaan.