HUSNI
MUBARAK
1.
Riwayat Singkat
Informasi pribadi
|
|
Nama
lengkap
Lahir
|
Muhammad Hosni Said
Mubarak.
|
Partai
politik
|
|
Suami/istri
|
|
Anak
|
|
Agama
|
Penghargaan Mubarak
dianugerahi Jawaharlal Nehru Award pada tahun 1995. Mubarak
dihormati karena
perannya dalam memberikan stabilitas dan kemajuan, dalam menegakkan negara Arab.
Mubarak
saat ini menduduki peringkat ke-20 pada Majalah Parade 's 2009
dalam daftar pemimpin diktator terburuk di dunia.
2. Auto Briogafi
Politik dan karir militer
·
Ketua Gerakan
Nonblok
·
Terpilih kembali
untuk masa jabatan kelima (2005)
·
Ketua G-15 (1998 & 2002)
·
Terpilih kembali
untuk masa jabatan keempat (1999)
·
Ketua Arab Summit
sejak Juni (1996)
·
Ketua OAU t
(1993-1994)
·
Terpilih kembali
untuk masa jabatan ketiga (1993)
·
Ketua OAU (1989-1990)
·
Terpilih kembali
untuk masa jabatan kedua (1987)
·
Presiden Partai
Nasional Demokratik (1982)
·
Presiden Republik
(1981)
|
·
Wakil-Presiden
Partai Demokratik Nasional ( NDP ) (1979)
·
Wakil-Presiden
Republik Arab Mesir (1975)
·
Naik pangkat Letnan
Jenderal / Udara Marsekal (1974)
·
Komandan Angkatan
Udara dan Deputi Menteri Pertahanan (1972)
·
Kepala Staf
Angkatan Udara (1969)
·
Direktur Akademi Angkatan Udara(1968)
·
Komandan Pangkalan
Udara Barat Kairo (1964)
·
Bergabung Akademi Militer Frunze ,Uni Soviet (1964)
·
Dosen Akademi
Angkatan Udara (1952-1959)
|
. Presiden Mubarak memiliki kuasa yang luas atas
Mesir. Bahkan, dia dianggap banyak orang sebagai seorang diktator, meskipun
moderat. Ia dikenal karena posisinya yang netral dalam Konflik Israel-Palestina
dan sering terlibat dalam negosiasi antar kedua pihak.
Wakil Presiden Mesir
Pada bulan April 1975, Mubarak ditunjuk oleh Sadat sebagai Wakil Presiden republik Mesir. Dalam posisi ini, ia setia melayani kebijakan Sadat. Ia mengambil bagian dalam konsultasi pemerintah yang berurusan dengan pelepasan masa depan perjanjian dengan pasukan Israel.
Setelah 30 tahun berkuasa kini Mubarak berhadapan dengan rakyatnya sendiri yang menuntut pengunduran dirinya. Kepemimpinan selama 30 tahun berujung anti klimaks. Mesirpun bergolak. Ekonomi kacau balau, turis asing berlarian pulang ke negaranya masing-masing. Mesir, Negeri Nabi Musa, Negeri dengan peradaban tertua didunia, negeri yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia kini mengalami krisis politik, ekonomi dan sosial. Pengangguran meningkat, kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Sang presiden mabuk dalam kekuasaan. Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar. Ia dianggap tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat mesir, bahkan di ujung kekuasaanya ia justru memperkaya diri sendiri sementara rakyatnya merasakan krisis perekonomian. Siapakah pengganti Mubarak? Ada beberapa nama yang kini mencuat sebagai kandidat pengganti Hosni Mubarak mereka adalah Ayman Nour, Mohammad El Baradei, Amr Mousa, Mohammad Badie, Ahmad Zewal.
Wakil Presiden Mesir
Pada bulan April 1975, Mubarak ditunjuk oleh Sadat sebagai Wakil Presiden republik Mesir. Dalam posisi ini, ia setia melayani kebijakan Sadat. Ia mengambil bagian dalam konsultasi pemerintah yang berurusan dengan pelepasan masa depan perjanjian dengan pasukan Israel.
Sebagai
bagian dari dukungannya untuk kebijakan Sadat, ia berangkat pada awal September
1975 melaksanakan misi untuk Riyadh dan Damaskus , untuk meyakinkan Suriah dan
pemerintah Saudi untuk
menerima
perjanjian pelepasan ditandatangani dengan pemerintah Israel ("Sinai
II"), tetapi pertemuan ditolak oleh presiden Suriah. Selain itu, Mubarak
dikirim oleh Sadat ke sejumlah pertemuan dengan para pemimpin asing.
Presiden Mesir
Setelah
pembunuhan Presiden Sadat pada tahun 1981 oleh tentara
menentang penandatanganan tentang Perjanjian Perdamaian. Mesir-Israel, Husni
Mubarak menjadi Presiden Republik Arab Mesir , dan Ketua Partai Demokrasi Nasional (NDP) . Dia paling lama menjabat
Presiden Mesir, hingga sekarang berlangsung 29 tahun.
Mesir kembali ke Liga Arab
Mesir
adalah satu-satunya negara dalam sejarah Liga Arab yang pernah menghentikan
keanggotaannya dari Liga, itu karena perjanjian damai Presiden Sadat dengan
Israel. Namun, pada tahun 1989, delapan tahun setelah pembunuhan Sadat , Mesir
kembali sebagai anggota penuh, dan kantor pusat Liga dipindahkan ke lokasi asli
mereka di Kairo .
Perang dan keuntungan moneter dari Perang Teluk tahun
1991
Mesir
adalah anggota sekutu koalisi Perang Teluk di tahun 1991, dan infanteri
Mesir pertama yang mendarat diArab Saudi untuk mengusir pasukan Irak dari Kuwait . Laporan bahwa nilai hutang
sebesar $ 500.000 per tentara telah dilunasi yag dipublikasikan di media
berita. The Economist mengutip: Program ini bekerja
seperti pencitraan: kasus buku teks, kata IMF . Bahkan, keberuntungan ada di
pihak Hosni Mubarak, ketika AS sedang berburu untuk sebuah aliansi militer
untuk memaksa Irak keluar dari Kuwait, Presiden Mesir bergabung tanpa ragu-ragu.
Setelah perang, imbalan nya adalah Amerika, negara-negara Arab di Teluk Persia,
dan Eropa mamghapus hutang Mesir sekitar $ 14.000.000.000.
Sikap pada invasi ke Irak pada tahun 2003
Presiden
Mubarak berbicara menentang perang terhadap Irak tahun 2003 , dengan alasan bahwa konflik Israel-Palestina harus diselesaikan terlebih
dahulu. Ia juga mengklaim bahwa perang akan mealhirkan "100 Bin Ladens . " Namun, Presiden Mubarak
tidak mendukung AS segera menarik keluar dari Irak karena ia percaya hal itu
akan menyebabkan kekacauan besar.
Mengubah adegan ekonomi
Pada
bulan Juli 2004 Mubarak menerima pengunduran diri Perdana Menteri Atef Ebeid dan sebagian besar kabinet. Dia
kemudian menunjuk Ahmed Nazif sebagai Perdana Menteri baru.
Kabinet baru yang dipimpin oleh Ahmed Nazif memiliki beberapa keberhasilan
dalam mengatasi situasi ekonomi . Pasar saham Mesir mengalami peningkatan. Namun,
pengangguran tidak berkurang dan Mubarak berada di bawah kritik hanya
ingin keuntungan dari bisnis dan
privatisasi yang bertentangan dengan hak-hak pekerja. Semua ini merupakan
konsekuensi dari penggunaan luas kebijakan privatisasi, dengan menjual saham di
sebagian besar perusahaan sektor publik, tapi secara luas diyakini bahwa
cadangan nasional akan segera berakhir, tinggal menunggu pemerintah Nazif
bangkrut.
Pemilu 2005
Presiden
Mubarak telah kembali dipilih oleh mayoritas suara dalam referendum berturut-turut pada empat kali:
1987, 1993, 1999. Referendum itu sendiri validitas hasilnya dipertanyakan.
Tidak ada yang bisa dilakukan terhadap Presiden karena adanya pembatasan di
konstitusi Mesir di mana Majelis Rakyat memainkan peran utama dalam pemilihan
Presiden Republik.
Pada
tanggal 28 Juli 2005, Mubarak mengumumkan pencalonannya, karena ia telah banyak
diharapkan untuk melakukan perubahan. Suara dibeli
untuk Mubarak di pinggiran kota miskin dan daerah pedesaan. Ia juga melaporkan
bahwa ribuan suara ilegal diperbolehkan untuk Mubarak dari warga yang tidak
terdaftar untuk memilih. Pada tanggal 8 September 2005, Ayman Nour , pesaing dari calon Al-Ghad, menuntut
pengulangan pemilihan. Tindakannya
tersebut dianggap sebagai penganiayaan politik, Nour didakwa pemalsuan dan
dijatuhi hukuman lima tahun kerja paksa pada tanggal 24 Desember 2005 oleh
vonis pengadilan.
Korupsi
Korupsi
politik di pemerintahan Mubarak Kementerian Dalam Negeri telah meningkat secara
dramatis, karena daya yang meningkat atas sistem kelembagaan yang diperlukan
untuk mengamankan presiden yang berkepanjangan. Korupsi tersebut telah
menyebabkan penahanan tokoh politik dan aktivis muda tanpa penidikan, ilegal
tanpa dokumen, penahanan tersembunyi, dan menolak universitas, masjid,
staf surat kabar berdasarkan politik. Pada tingkat personil, masing-masing
individual perwira diperbolehkan untuk melanggar privasi warga di daerahnya
menggunakan penangkapan bersyarat karena hukum darurat.
Aturan hukum Darurat
Mesir adalah semi-presiden republik di bawah UU Darurat (Undang-undang Nomor 162 Tahun
1958). Berdasarkan hukum, kekuasaan polisi diperpanjang, hak konstitusional diskors dan sensor disahkan. Hukum sangat membatasi
setiap aktivitas politik non pemerintah: demonstrasi jalanan , menyetujui
organisasi-organisasi non-politik, dan sumbangan keuangan tidak terdaftar
secara resmi dilarang. Dalam masa tersebut 17.000 orang ditahan di bawah hukum,
dan diperkirakan ada sekitar 30.000 tahanan politik. Di
bawah dalam "keadaan darurat", pemerintah memiliki hak untuk
memenjarakan individu untuk setiap periode waktu, dan tanpa alasan. Pendukung pro-demokrasi di Mesir
berpendapat bahwa hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi , termasuk hak warga negara untuk mendapatkan pengadilan yang
adil dan hak untuk memilih calon dan / atau pihak yang
mereka anggap cocok untuk menjalankan negara mereka.
Niat untuk mundur
pada September 2011
Massa
protes terhadap
Presiden Hosni Mubarak meletus di Kairo dan kota-kota Mesir lainnya pada akhir
Januari 2011. Pada 1 Februari 2011 Hosni Mubarak mengumumkan bahwa ia tidak
akan mengikuti pemilihan Presidenpada
bulan September 2011. Dia juga menjanjikan reformasi konstitusi. Tetapi ini
tidak memuaskan mayoritas demonstran karena mereka menginginkan Mubarak untuk
segera mundur. Demonstrasi berlanjut pada tanggal 2 Februari 2011, bentrokan
kekerasan terjadi antara pro Mubarak dan demonstran anti Mubarak.
Setelah 30 tahun berkuasa kini Mubarak berhadapan dengan rakyatnya sendiri yang menuntut pengunduran dirinya. Kepemimpinan selama 30 tahun berujung anti klimaks. Mesirpun bergolak. Ekonomi kacau balau, turis asing berlarian pulang ke negaranya masing-masing. Mesir, Negeri Nabi Musa, Negeri dengan peradaban tertua didunia, negeri yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia kini mengalami krisis politik, ekonomi dan sosial. Pengangguran meningkat, kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Sang presiden mabuk dalam kekuasaan. Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar. Ia dianggap tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat mesir, bahkan di ujung kekuasaanya ia justru memperkaya diri sendiri sementara rakyatnya merasakan krisis perekonomian. Siapakah pengganti Mubarak? Ada beberapa nama yang kini mencuat sebagai kandidat pengganti Hosni Mubarak mereka adalah Ayman Nour, Mohammad El Baradei, Amr Mousa, Mohammad Badie, Ahmad Zewal.
Bagi kalangan Islamis, baik yang
'moderat' maupun yang 'radikal', Mubarak tidak lebih merupakan sosok yang mirip
dengan Anwar Saddat yang tewas terbunuh. Meski dinilai cukup moderat, namun
banyak kebijakan-kebijakan di era pemerintahannya justru 'menekan' Islam yang
merupakan dasar negara resmi Mesir. Mulai dari melanjutkan kebijakan
pendahulunya yang bermesra-mesraan dengan zionis Israel, membuat tembok
penghalang di perbatasan Mesir, tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina
dalam melawan Israel, hingga penangkapan dan pembunuhan terhadap para aktivis
Islam khususnya musuh 'abadi' nya, Ikhwanul Muslimin.
Meniru sikap
presidennya, pejabat-pejabat pemerintahan Mubarak pun tidak jauh bedanya dengan
Mubarak sendiri yang "anti-Islam". Salah satunya adalah Menteri
pendidikan Mesir, Faruk Husni. Dia berkali-kali menghina syariat Islam
khususnya Jilbab. Contohnya adalah Muslimah yang bercadar, dilarang
mengikuti ujian di kampus-kampus Mesir.
Di era
pemerintahan Mubarak, tidak ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan yang
dialami oleh Mesir. Meski didukung oleh AS, tetap saja ekonomi Mesir terpuruk.
Ditambah lagi dengan banyaknya pengangguran. Penjualan gas Mesir kepada Israel
sekutunya, juga tidak otomatis membuat pendapatan perkapita penduduk negara
tersebut meningkat. Hal inilah yang mendorong jutaan
Rakyat Mesir untuk melakukan aksi unjuk rasa yang berbuntut kerusuhan di Mesir,
selain karena faktor berhasilnya rakyat Tunisia melengserkan pemerintahan yang
sudah berkuasa selama kurang lebih 30 tahun. Rakyat Mesir menuntut Mubarak agar
segera mengundurkan diri dari kursi Kepresidenan.
3. Analisis Kepemimpinan
1. Konsep
dan Teori Kepemimpinan
Konsep
Kepemimpinan
a.
Pengertian
Kepemimpinan
berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai
subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan
di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
Seorang pemimpin adalah seseorang
yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi
pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan
alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat
rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama-sama. Pengertian kepemimpinan, antara lain:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik,
1961, 24).
b.
Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan
Pada dasarnya suatu kepemimpinan
muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman Nabi dan
nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang kemudian bekerja sama
untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu suatu kepemimpinan.
Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang paling kuat,
paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya
peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.
Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan pada umumnya
berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan
kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang
sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban
manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.
Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin,
antara lain:
a. Seseorang
ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui
usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b. Seseorang
menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian
dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
Teori-teori dalam Kepemimpinan
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,
sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau
ciri-ciri di dalamnya.
Walaupun teori sifat memiliki
berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada
relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan)
dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan
nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai
rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh
kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
Mubarak kurang berhasil dalam
kepemimpinannya, karena dilihat dari teroi sifat mubarak memiliki perangai yang
tidak baik, dimana dia adalah seorang diktator. Dan sifat-sifat yang
dimilikinya merugikan rakyatnya.
b) Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin
mempunyai deskripsi perilaku:
Ć Perilaku seorang
pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau
berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu
terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas
organisasi.
Ć Berorientasi
kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan
ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi
pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian,
kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi
pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Teori perilaku tidak diterapkan oleh
Mubarak, dalam teori perilaku pemimpin cenderung mementingkan bawahan memiliki
ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima
usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat
dirinya. Dalam kenyataannya Sang
presiden mubarak mabuk dalam kekuasaan.
Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar.
Ia dianggap tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat mesir,
bahkan di ujung kekuasaanya ia justru memperkaya diri sendiri sementara
rakyatnya merasakan krisis perekonomian.
c) Teori
Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin
menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku
tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Efektivitas
kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang
dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu
memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud
adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena
tuntutan situasi tertentu.
Dalam masa kepemimpinannya Mubarak
tidak bisa menerapkan teori situasional sang presiden tidak bisa membaca
keadaan yang dihadapi, dimana kepemimpinan
selama 30 tahun berujung anti klimaks. Ekonomi kacau balau, mengalami krisis politik,
ekonomi dan sosial.
Douglas
McGregor percaya bahwa manajemen memiliki dua pandangan dari sifat manusia
dengan asumsi yang sangat berbeda:
a. Teori X
1. Orang-orang
tidak menyukai pekerjaan dan akan mencoba untuk menghindarinya
2. Orang-orang
perlu diarahkan dan dikendalikan
3. Orang-orang
menginginkan pengamanan bukan tanggung jawab
b. Teori Y
1. Pada dasarnya
orang tidak berarti tidak suka bekerja, bahwa melakukan pekerjaan sama
2. orang-orang akan
menunjukkan tanggung jawab dan pengendalian diri menuju pada tujuan yang
dikomitmenkan.
3. orang-orang
menerima dan mencari tnggung jawab.
Dilihat dari kedua teori tersebut,
kepemimpinan mubarak termasuk kedalam teori X, dimana kepemimpinan mubarak
adalah diktator atau otokratis yaitu mengarahkan dan mengendalikan orang-orang
serta keamanan bagi masyarakat tidak tercipta. Di era pemerintahan Mubarak, polisi telah menjadi
monster yang sangat menakutkan.polisi melakukan pembunuhan terhadap orang yang
menentang atau melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh mubarak dan
pemerintahannya.
Enam Sifat Kepemimpinan yang Efektif
1. Kecerdasan
Intelijen termasuk
memiliki keterampilan baik bahasa, keterampilan persepsi, dan kemampuan
penalaran. Sulit untuk mengubah intelijen , hali ini dimungkinkan untuk :
-
Mendapatkan pengetahuan
-
Belajar tentang pekerjaan anda dan lingkungan
-
Mengguakan informasi untuk menjadi pemimpin
yang lebih baik
2. keyakinan
Keyakinan adalah sifat yang ada
hubungannya dengan perasan positif tentang diri sendiri dan kemampuan seseorang
untuk berhasil.
Bagaimana membangun
kepercayaan ?
-
Memahami apa yang dibutuhkan dari kami
-
Memiliki mentor untuk menunjukan jalan dan
memberikan umpan balik yang konstruktrif
-
Praktek membangun rasa pecara diri dan
meyakinkan kita bahwa kita dapat melakukan apa yang perlu kita lakukan
3. karisma
Pesona magnetis dan daya tarik yang
memberikan pemimpin kekuasaan luar biasa pengaruh.
Untuk meningkatkan
karisma :
-
Jadi panutan yang kuat untuk nilai-nilai
-
Kompeten dalam kepemimpinan untuk mendapat
kepercayaan
-
Mengartikulasikan tujuan yang jelas dan
nilai-nilai yang kuat
-
Komunikasikan harapan yang tinggi dan
menunjukan kepercayaan pada kemampuan pengikut
-
Menginspirasi orang lain.
4. penentuan
Fokus dan
memperhatikan tugas
Tahu kemana harus
pergi dan bagaimana menuju kesana
Termsuk inisiatif,
ketekunan, drive
Bertekunlah dalam
menghadapi rintangan
Termudah bagi para
pemimin untuk memperoleh
Fokus pada tugas,
menjelaskan tujuan, mengartikulasikan visi, mendorong orang lain untuk tetap
kursus
5. kearamahan
Kapasitas untuk
membangun hubungan sosial yang menyenangkan
Ramah, sopan dan
diplomatis
Peka terhadap oranglain dan kooperatif
Mudah untuk
beberapa dari yang lain
Meningkatkan
sosialisasi mengharuskan kita mencoba untuk bergaul dengan rekan kerja kami
Bersikap ramah,
baik dan bijaksana
6. integritas
Jujur dan dapat
dipercaya dengan prinsip yang kuat
Menginspirasi
kepercayaan karena ia menciptakan kepercayaan
Loyal, diandalkan
dan tidak menipu
Melandasi semua
aspek kepemimpinan
Untuk meningkatkan
integritas jujur dan terbuka
Dari keenam sifat tersebut yang tidak
dimiliki oleh mubarak adalah : keyakinan, keramahan dan integritas. Dalam keyakinan, mubarak tidak bisa
meningkatkan keapercayan masyarakat, yang mana tidak bisa memahami apa yang
dibutuhkan masyarakat. Keramahan,
kepemimpinan mubarak tidak bisa membangun hubungan sosial yang
menyenangkan.selain itu tidak kooperatif. Walaupun dasar negara Mesir berlandaskan Islam
(al-Quran dan Sunnah), hingga kini Mesir di bawah pimpinan Mubarak sangat anti
dengan namanya Syariat Islam. Integritas,
dari segi sifat ini, Mubarak tidak memiliki sifat tersebut. Dia tidak jujur
dalam menggunakan jabatannya, dia tidak menciptakan kepercayaan, tidak loyal,
tidak bisa diandalkan dan menipu. Sang
presiden mabuk dalam kekuasaan. Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar. Ia dianggap tidak bisa memberikan
kesejahteraan bagi rakyat mesir, bahkan di ujung kekuasaanya ia justru
memperkaya diri sendiri sementara rakyatnya merasakan krisis perekonomian. Di era pemerintahan Mubarak, tidak
ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan yang dialami oleh Mesir. Meski didukung
oleh AS, tetap saja ekonomi Mesir terpuruk. Ditambah lagi dengan banyaknya
pengangguran. Penjualan gas Mesir kepada Israel sekutunya, juga tidak otomatis
membuat pendapatan perkapita penduduk negara tersebut meningkat.
3.
Tipe dan Gaya kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat,
kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas. Sehingga tingkah laku dan
gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya pasti akan selalu mewarnai
perilaku dan tipe kepemimpinannya.
Gaya kepemimpinan menurut Lewin, Lippitt, and White
(1939) :
1. Gaya Otoriter
Seperti teori X anggapan pemimpin otoriter memandang
bawahan memerlukan arahan.
Pemimpin otoriter menggunakan pengaruh dan kontrol atas
anggota kelompok.
-
Komunikasi
top-down
-
Anggenda
diatur oleh para pemimpin
-
Pujian/kritik
diberikan secara gratis, tetapi didasarkan pada standar pribadi.
Hasil dari gaya ororiter :
Nilai Positif
-
Efisien dan produktif
-
Lebih dapat dicapai dalam waktu singkat
Nilai negatif
-
Memupuk ketergantungan, sikap tunduk, dan menurunkan individualitas
-
Dapat menciptakan permusuhan dan ketidakpuasan
2. Gaya Demokratis
- menyeruoai asumsi dari teori y
- bawahan mampu bekerja sendiri
- pemimpin bekerja dengan bawahan dan memperlakukan
mereka secara egaliter
- pemimpin tidak bicara ke anggota kelompok, melainkan
mereka berbicara pada level yang sama.
Hasil gaya demokratis :
Nilai positif :
-
Kepuasan
anggita kelompk, komitmen, dan kekompakan lebih besar
-
Adanya
keramah tamahan, saling memuji dan kelompok yang berpandangan positif
-
Motivasi
pekerja kuat dan orisinalitas lebih besar
Nila negatif :
-
Dibutuhkan
lebih banyak waktu dan komitmen dari kepemimpinan otoriter
-
Dapat
mengakibatkan inefesiensi dan produktivitas yang lebih rendah
3. Gaya Laissez-Faire
- berbeda dari teori x ddan teori y, biasanya
dianggap non-leadership
- pemimpin merupakan nilai nominal dan hanya
terlibat dalam pengaruh minimal
- secara harfiah mengambil sikap ‘lepas tangan”
- pemimpin tidak mencoba untuk mempengaruhi atau
mengendalikan kelompok
Hasil dari gaya leissez-faire :
Nilai positif :
-
Sangat
sedikit nilai positifnya
Nilai negatif :
-
Sangat
sedikit diselesaikan
-
Anggota
kelompok merasa tanpa arah’
Anggota kelompok menjadi tidak termotivasi dan
berkecil hati.
Dari ketiga model gaya kepemimpinan
diatas, Mubarak menggunakan gaya otoriter. Meski dinilai cukup moderat, namun banyak
kebijakan-kebijakan di era pemerintahannya justru 'menekan' Islam yang
merupakan dasar negara resmi Mesir. Meniru sikap presidennya, pejabat-pejabat
pemerintahan Mubarak pun tidak jauh bedanya dengan Mubarak sendiri yang
"anti-Islam". Salah satunya adalah Menteri pendidikan Mesir, Faruk
Husni. Dia berkali-kali menghina syariat Islam khususnya Jilbab. Contohnya adalah
Muslimah yang bercadar, dilarang mengikuti ujian di kampus-kampus Mesir.
4. Personal Style
1. Gaya berorientasi tugas (task)
- orang berorientasi tugas yang berorientasi pada
tujuan
- mereka ingin anda mencapainya
- pekerjaan mereka adalah tempat mereka menemukan
makna
- mencapai tujuan adalah ekspresi positif dari diri
mereka.
Pemimpin memiliki struktur :
-
Mengorganisasi
kerja
-
Mendefinisikan
tanggung jawab
-
Jadwal
kegiata kerja
Pemimpin akan selalu diminta untuk menunjukan
beberapa tingkatan perilaku tugas
2. Gaya berorientasi hubungan
Hubungan perilaku kepemimpinan membantu bawahan
merasa nyaman dengan diri merka sendiri, satu sama lain, dengan situasi.
Consuderation behavior membangun :
-
Persahabatan
-
Saling
menghirmati
-
Saling
percaya
-
Saling
menghargai antara pemimpin dnegan pengikutnya
Employee orientation :
-
Memiliki
minat terhadap pekerja sebagai manusia
-
Menilai
keunikan mereka
-
Memberikan
perhatian khusus terhadap kebutuhan pribadi mereka
Concern for people :
-
Membangun
kepercayaan
-
Menyediakan
kondisi kerja yang baik
-
Mempertahankan
struktur gaji yang layak
-
Meningkatkan
hubungan sosial yang baik
Kepemimpinan
mubarak menggunakan gaya berorientasi tugas. Mengapa kami mengasumsikan bahwa
kepemimpinan mubarak menggunakan gaya tersebut ? karena Mubarak memipin secaara
otokratis dan tidak menciptakan hubungan yang nyaman dengan masyarakatnya.
Nilai nilai dalam gaya bererientasi hubungan seperti consuderation behavior,
employee erientatation, dan concern of peaple tidak ada dalam masa kepemimpinannya.
sumber :
quantumpan.blogspot.com
sumber :
quantumpan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar