Rabu, 05 November 2014

Analisis Kepemimpinan Husni Mubarak



HUSNI MUBARAK 

1. Riwayat Singkat 























Informasi pribadi

Nama lengkap


Lahir



 Muhammad Hosni Said Mubarak.


Partai politik
Suami/istri
Anak
Agama

Penghargaan        Mubarak dianugerahi Jawaharlal Nehru Award pada tahun 1995. Mubarak dihormati                                                  karena perannya dalam memberikan stabilitas dan kemajuan, dalam menegakkan                                  negara Arab.
Monumen               Sebuah monumen untuk Hosni Mubarak didirikan tahun 2007 di ( Azerbaijan ).


Mubarak saat ini menduduki peringkat ke-20 pada Majalah Parade 's 2009 dalam daftar pemimpin diktator terburuk di dunia. 

2. Auto Briogafi 

           Politik dan karir militer
·                     Ketua Gerakan Nonblok
·                     Terpilih kembali untuk masa jabatan kelima (2005)
·                     Ketua G-15 (1998 & 2002)
·                     Terpilih kembali untuk masa jabatan keempat (1999)
·                     Ketua Arab Summit sejak Juni (1996)
·                     Ketua OAU t (1993-1994)
·                     Terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga (1993)
·                     Ketua OAU (1989-1990)
·                     Terpilih kembali untuk masa jabatan kedua (1987)
·                     Presiden Partai Nasional Demokratik (1982)
·                     Presiden Republik (1981)
·                     Wakil-Presiden Partai Demokratik Nasional ( NDP ) (1979)
·                     Wakil-Presiden Republik Arab Mesir (1975)
·                     Naik pangkat Letnan Jenderal / Udara Marsekal (1974)
·                     Komandan Angkatan Udara dan Deputi Menteri Pertahanan (1972)
·                     Kepala Staf Angkatan Udara (1969)
·                     Direktur Akademi Angkatan Udara(1968)
·                     Komandan Pangkalan Udara Barat Kairo (1964)
·                     Bergabung Akademi Militer Frunze ,Uni Soviet (1964)
·                     Dosen Akademi Angkatan Udara (1952-1959)

.  Presiden Mubarak memiliki kuasa yang luas atas Mesir. Bahkan, dia dianggap banyak orang sebagai seorang diktator, meskipun moderat. Ia dikenal karena posisinya yang netral dalam Konflik Israel-Palestina dan sering terlibat dalam negosiasi antar kedua pihak.

Wakil Presiden Mesir
Pada bulan April 1975, Mubarak ditunjuk oleh Sadat sebagai Wakil Presiden republik Mesir. Dalam posisi ini, ia setia melayani kebijakan Sadat. Ia mengambil bagian dalam konsultasi pemerintah yang berurusan dengan pelepasan masa depan perjanjian dengan pasukan Israel.
Sebagai bagian dari dukungannya untuk kebijakan Sadat, ia berangkat pada awal September 1975 melaksanakan misi untuk Riyadh dan Damaskus , untuk meyakinkan Suriah dan pemerintah Saudi untuk
menerima perjanjian pelepasan ditandatangani dengan pemerintah Israel ("Sinai II"), tetapi pertemuan ditolak oleh presiden Suriah. Selain itu, Mubarak dikirim oleh Sadat ke sejumlah pertemuan dengan para pemimpin asing.

Presiden Mesir
Setelah pembunuhan Presiden Sadat pada tahun 1981 oleh tentara menentang penandatanganan tentang Perjanjian Perdamaian. Mesir-Israel, Husni Mubarak menjadi Presiden Republik Arab Mesir , dan Ketua Partai Demokrasi Nasional (NDP) . Dia paling lama menjabat Presiden Mesir, hingga sekarang berlangsung 29 tahun.

Mesir kembali ke Liga Arab
Mesir adalah satu-satunya negara dalam sejarah Liga Arab yang pernah menghentikan keanggotaannya dari Liga, itu karena perjanjian damai Presiden Sadat dengan Israel. Namun, pada tahun 1989, delapan tahun setelah pembunuhan Sadat , Mesir kembali sebagai anggota penuh, dan kantor pusat Liga dipindahkan ke lokasi asli mereka di Kairo .

Perang dan keuntungan moneter dari Perang Teluk tahun 1991
Mesir adalah anggota sekutu koalisi Perang Teluk di tahun 1991, dan infanteri Mesir pertama yang mendarat diArab Saudi untuk mengusir pasukan Irak dari Kuwait . Laporan bahwa nilai hutang sebesar $ 500.000 per tentara telah dilunasi yag dipublikasikan di media berita. The Economist mengutip: Program ini bekerja seperti pencitraan: kasus buku teks, kata IMF . Bahkan, keberuntungan ada di pihak Hosni Mubarak, ketika AS sedang berburu untuk sebuah aliansi militer untuk memaksa Irak keluar dari Kuwait, Presiden Mesir bergabung tanpa ragu-ragu. Setelah perang, imbalan nya adalah Amerika, negara-negara Arab di Teluk Persia, dan Eropa mamghapus hutang Mesir sekitar $ 14.000.000.000.

Sikap pada invasi ke Irak pada tahun 2003
Presiden Mubarak berbicara menentang perang terhadap Irak tahun 2003 , dengan alasan bahwa konflik Israel-Palestina harus diselesaikan terlebih dahulu. Ia juga mengklaim bahwa perang akan mealhirkan "100 Bin Ladens . " Namun, Presiden Mubarak tidak mendukung AS segera menarik keluar dari Irak karena ia percaya hal itu akan menyebabkan kekacauan besar.

Mengubah adegan ekonomi
Pada bulan Juli 2004 Mubarak menerima pengunduran diri Perdana Menteri Atef Ebeid dan sebagian besar kabinet. Dia kemudian menunjuk Ahmed Nazif sebagai Perdana Menteri baru. Kabinet baru yang dipimpin oleh Ahmed Nazif memiliki beberapa keberhasilan dalam mengatasi situasi ekonomi . Pasar saham Mesir mengalami peningkatan. Namun, pengangguran tidak berkurang dan Mubarak berada di bawah kritik hanya ingin  keuntungan dari bisnis dan privatisasi yang bertentangan dengan hak-hak pekerja. Semua ini merupakan konsekuensi dari penggunaan luas kebijakan privatisasi, dengan menjual saham di sebagian besar perusahaan sektor publik, tapi secara luas diyakini bahwa cadangan nasional akan segera berakhir, tinggal menunggu pemerintah Nazif bangkrut.

Pemilu 2005
Presiden Mubarak telah kembali dipilih oleh mayoritas suara dalam referendum berturut-turut pada empat kali: 1987, 1993, 1999. Referendum itu sendiri validitas hasilnya dipertanyakan. Tidak ada yang bisa dilakukan terhadap Presiden karena adanya pembatasan di konstitusi Mesir di mana Majelis Rakyat memainkan peran utama dalam pemilihan Presiden Republik.
Pada tanggal 28 Juli 2005, Mubarak mengumumkan pencalonannya, karena ia telah banyak diharapkan untuk melakukan perubahan.  Suara dibeli untuk Mubarak di pinggiran kota miskin dan daerah pedesaan. Ia juga melaporkan bahwa ribuan suara ilegal diperbolehkan untuk Mubarak dari warga yang tidak terdaftar untuk memilih. Pada tanggal 8 September 2005, Ayman Nour , pesaing dari calon Al-Ghad, menuntut pengulangan pemilihan. Tindakannya tersebut dianggap sebagai penganiayaan politik, Nour didakwa pemalsuan dan dijatuhi hukuman lima tahun kerja paksa pada tanggal 24 Desember 2005 oleh vonis pengadilan.

Korupsi
Korupsi politik di pemerintahan Mubarak Kementerian Dalam Negeri telah meningkat secara dramatis, karena daya yang meningkat atas sistem kelembagaan yang diperlukan untuk mengamankan presiden yang berkepanjangan. Korupsi tersebut telah menyebabkan penahanan tokoh politik dan aktivis muda tanpa penidikan, ilegal tanpa dokumen, penahanan tersembunyi, dan menolak universitas, masjid, staf surat kabar berdasarkan politik. Pada tingkat personil, masing-masing individual perwira diperbolehkan untuk melanggar privasi warga di daerahnya menggunakan penangkapan bersyarat karena hukum darurat.

Aturan hukum Darurat
Mesir adalah semi-presiden republik di bawah UU Darurat (Undang-undang Nomor 162 Tahun 1958). Berdasarkan hukum, kekuasaan polisi diperpanjang, hak konstitusional diskors dan sensor disahkan. Hukum sangat membatasi setiap aktivitas politik non pemerintah: demonstrasi jalanan , menyetujui organisasi-organisasi non-politik, dan sumbangan keuangan tidak terdaftar secara resmi dilarang. Dalam masa tersebut 17.000 orang ditahan di bawah hukum, dan diperkirakan ada sekitar 30.000 tahanan politik. Di bawah dalam "keadaan darurat", pemerintah memiliki hak untuk memenjarakan individu untuk setiap periode waktu, dan  tanpa alasan. Pendukung pro-demokrasi di Mesir berpendapat bahwa hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi , termasuk hak warga negara untuk mendapatkan pengadilan yang adil dan hak untuk memilih calon dan / atau pihak yang mereka anggap cocok untuk menjalankan negara mereka.

Niat untuk mundur pada September 2011
                Massa protes terhadap Presiden Hosni Mubarak meletus di Kairo dan kota-kota Mesir lainnya pada akhir Januari 2011. Pada 1 Februari 2011 Hosni Mubarak mengumumkan bahwa ia tidak akan mengikuti pemilihan Presidenpada bulan September 2011. Dia juga menjanjikan reformasi konstitusi. Tetapi ini tidak memuaskan mayoritas demonstran karena mereka menginginkan Mubarak untuk segera mundur. Demonstrasi berlanjut pada tanggal 2 Februari 2011, bentrokan kekerasan terjadi antara pro Mubarak dan demonstran anti Mubarak.



 Setelah 30 tahun berkuasa kini Mubarak berhadapan dengan rakyatnya sendiri yang menuntut pengunduran dirinya. Kepemimpinan selama 30 tahun berujung anti klimaks. Mesirpun bergolak. Ekonomi kacau balau, turis asing berlarian pulang ke negaranya masing-masing. Mesir, Negeri Nabi Musa, Negeri dengan peradaban tertua didunia, negeri yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia kini mengalami krisis politik, ekonomi dan sosial. Pengangguran meningkat, kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Sang presiden mabuk dalam kekuasaan. Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar.  Ia dianggap tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat mesir, bahkan di ujung kekuasaanya ia justru memperkaya diri sendiri sementara rakyatnya merasakan krisis perekonomian. Siapakah pengganti Mubarak?  Ada beberapa nama yang kini mencuat sebagai kandidat pengganti Hosni Mubarak mereka adalah Ayman Nour, Mohammad El Baradei, Amr Mousa, Mohammad Badie, Ahmad Zewal.
            Bagi kalangan Islamis, baik yang 'moderat' maupun yang 'radikal', Mubarak tidak lebih merupakan sosok yang mirip dengan Anwar Saddat yang tewas terbunuh. Meski dinilai cukup moderat, namun banyak kebijakan-kebijakan di era pemerintahannya justru 'menekan' Islam yang merupakan dasar negara resmi Mesir. Mulai dari melanjutkan kebijakan pendahulunya yang bermesra-mesraan dengan zionis Israel, membuat tembok penghalang di perbatasan Mesir, tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam melawan Israel, hingga penangkapan dan pembunuhan terhadap para aktivis Islam khususnya musuh 'abadi' nya, Ikhwanul Muslimin.
           

Meniru sikap presidennya, pejabat-pejabat pemerintahan Mubarak pun tidak jauh bedanya dengan Mubarak sendiri yang "anti-Islam". Salah satunya adalah Menteri pendidikan Mesir, Faruk Husni. Dia berkali-kali menghina syariat Islam khususnya Jilbab. Contohnya adalah  Muslimah yang bercadar, dilarang mengikuti ujian di kampus-kampus Mesir.

Di era pemerintahan Mubarak, tidak ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan yang dialami oleh Mesir. Meski didukung oleh AS, tetap saja ekonomi Mesir terpuruk. Ditambah lagi dengan banyaknya pengangguran. Penjualan gas Mesir kepada Israel sekutunya, juga tidak otomatis membuat pendapatan perkapita penduduk negara tersebut meningkat. Hal inilah yang mendorong jutaan Rakyat Mesir untuk melakukan aksi unjuk rasa yang berbuntut kerusuhan di Mesir, selain karena faktor berhasilnya rakyat Tunisia melengserkan pemerintahan yang sudah berkuasa selama kurang lebih 30 tahun. Rakyat Mesir menuntut Mubarak agar segera mengundurkan diri dari kursi Kepresidenan.



3. Analisis Kepemimpinan    
1. Konsep dan Teori Kepemimpinan
 Konsep Kepemimpinan
a. Pengertian
            Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
            Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Pengertian kepemimpinan, antara lain:
            Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
b. Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan
            Pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman Nabi dan nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang kemudian bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu suatu kepemimpinan. Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang paling kuat, paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.

Teori Kepemimpinan         
     
            Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.


Teori-teori dalam Kepemimpinan
a) Teori Sifat
            Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
            Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
            Mubarak kurang berhasil dalam kepemimpinannya, karena dilihat dari teroi sifat mubarak memiliki perangai yang tidak baik, dimana dia adalah seorang diktator. Dan sifat-sifat yang dimilikinya  merugikan rakyatnya.

b) Teori Perilaku
            Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Ƙ Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Ƙ Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. 

            Teori perilaku tidak diterapkan oleh Mubarak, dalam teori perilaku pemimpin cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Dalam kenyataannya Sang presiden mubarak  mabuk dalam kekuasaan. Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar.  Ia dianggap tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat mesir, bahkan di ujung kekuasaanya ia justru memperkaya diri sendiri sementara rakyatnya merasakan krisis perekonomian.

c) Teori Situasional
            Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.
            Dalam masa kepemimpinannya Mubarak tidak bisa menerapkan teori situasional sang presiden tidak bisa membaca keadaan yang dihadapi, dimana kepemimpinan selama 30 tahun berujung anti klimaks.  Ekonomi kacau balau, mengalami krisis politik, ekonomi dan sosial.

            Douglas McGregor percaya bahwa manajemen memiliki dua pandangan dari sifat manusia dengan asumsi yang sangat berbeda:

a. Teori X
1. Orang-orang tidak menyukai pekerjaan dan akan mencoba untuk menghindarinya
2. Orang-orang perlu diarahkan dan dikendalikan
3. Orang-orang menginginkan pengamanan bukan tanggung jawab
b. Teori Y
1. Pada dasarnya orang tidak berarti tidak suka bekerja, bahwa melakukan pekerjaan sama
2. orang-orang akan menunjukkan tanggung jawab dan pengendalian diri menuju pada tujuan yang dikomitmenkan.
3. orang-orang menerima dan mencari tnggung jawab.

            Dilihat dari kedua teori tersebut, kepemimpinan mubarak termasuk kedalam teori X, dimana kepemimpinan mubarak adalah diktator atau otokratis yaitu mengarahkan dan mengendalikan orang-orang serta keamanan bagi masyarakat tidak tercipta. Di era pemerintahan Mubarak, polisi telah menjadi monster yang sangat menakutkan.polisi melakukan pembunuhan terhadap orang yang menentang atau melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh mubarak dan pemerintahannya.

Enam Sifat Kepemimpinan yang Efektif

1. Kecerdasan
Intelijen termasuk memiliki keterampilan baik bahasa, keterampilan persepsi, dan kemampuan penalaran. Sulit untuk mengubah intelijen , hali ini dimungkinkan untuk :
-          Mendapatkan pengetahuan
-          Belajar tentang pekerjaan anda dan lingkungan
-          Mengguakan informasi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik

2. keyakinan
            Keyakinan adalah sifat yang ada hubungannya dengan perasan positif tentang diri sendiri dan kemampuan seseorang untuk berhasil.
Bagaimana membangun kepercayaan ?
-          Memahami apa yang dibutuhkan dari kami
-          Memiliki mentor untuk menunjukan jalan dan memberikan umpan balik yang konstruktrif
-          Praktek membangun rasa pecara diri dan meyakinkan kita bahwa kita dapat melakukan apa yang perlu kita lakukan

3. karisma
            Pesona magnetis dan daya tarik yang memberikan pemimpin kekuasaan luar biasa pengaruh.
Untuk meningkatkan karisma :
-          Jadi panutan yang kuat untuk nilai-nilai
-          Kompeten dalam kepemimpinan untuk mendapat kepercayaan
-          Mengartikulasikan tujuan yang jelas dan nilai-nilai yang kuat
-          Komunikasikan harapan yang tinggi dan menunjukan kepercayaan pada kemampuan pengikut
-          Menginspirasi orang lain.

4. penentuan
Fokus dan memperhatikan tugas
Tahu kemana harus pergi dan bagaimana menuju kesana
Termsuk inisiatif, ketekunan, drive
Bertekunlah dalam menghadapi rintangan
Termudah bagi para pemimin untuk memperoleh
Fokus pada tugas, menjelaskan tujuan, mengartikulasikan visi, mendorong orang lain untuk tetap kursus

5. kearamahan
Kapasitas untuk membangun hubungan sosial yang menyenangkan
Ramah, sopan dan diplomatis
Peka terhadap oranglain dan kooperatif             
Mudah untuk beberapa dari yang lain
Meningkatkan sosialisasi mengharuskan kita mencoba untuk bergaul dengan rekan kerja kami
Bersikap ramah, baik dan bijaksana

6. integritas
Jujur dan dapat dipercaya dengan prinsip yang kuat
Menginspirasi kepercayaan karena ia menciptakan kepercayaan
Loyal, diandalkan dan tidak menipu
Melandasi semua aspek kepemimpinan
Untuk meningkatkan integritas jujur dan terbuka 

Dari keenam sifat tersebut yang tidak dimiliki oleh mubarak adalah : keyakinan, keramahan dan integritas. Dalam keyakinan, mubarak tidak bisa meningkatkan keapercayan masyarakat, yang mana tidak bisa memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Keramahan, kepemimpinan mubarak tidak bisa membangun hubungan sosial yang menyenangkan.selain itu tidak kooperatif. Walaupun dasar negara Mesir berlandaskan Islam (al-Quran dan Sunnah), hingga kini Mesir di bawah pimpinan Mubarak sangat anti dengan namanya Syariat Islam. Integritas, dari segi sifat ini, Mubarak tidak memiliki sifat tersebut. Dia tidak jujur dalam menggunakan jabatannya, dia tidak menciptakan kepercayaan, tidak loyal, tidak bisa diandalkan dan menipu. Sang presiden mabuk dalam kekuasaan. Menimbun kekayaan hingga milyaran dolar.  Ia dianggap tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat mesir, bahkan di ujung kekuasaanya ia justru memperkaya diri sendiri sementara rakyatnya merasakan krisis perekonomian. Di era pemerintahan Mubarak, tidak ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan yang dialami oleh Mesir. Meski didukung oleh AS, tetap saja ekonomi Mesir terpuruk. Ditambah lagi dengan banyaknya pengangguran. Penjualan gas Mesir kepada Israel sekutunya, juga tidak otomatis membuat pendapatan perkapita penduduk negara tersebut meningkat.


3. Tipe dan Gaya kepemimpinan
            Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas. Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.


Gaya kepemimpinan menurut Lewin, Lippitt, and White (1939) :
1. Gaya Otoriter
Seperti teori X anggapan pemimpin otoriter memandang bawahan memerlukan arahan.
Pemimpin otoriter menggunakan pengaruh dan kontrol atas anggota kelompok.
-          Komunikasi top-down
-          Anggenda diatur oleh para pemimpin
-          Pujian/kritik diberikan secara gratis, tetapi didasarkan pada standar pribadi.
Hasil dari gaya ororiter :

 Nilai Positif
            - Efisien dan produktif
            - Lebih dapat dicapai dalam waktu singkat
 Nilai negatif
            - Memupuk ketergantungan, sikap tunduk, dan menurunkan individualitas
            - Dapat menciptakan permusuhan dan ketidakpuasan

2. Gaya Demokratis
- menyeruoai asumsi dari teori y
- bawahan mampu bekerja sendiri
- pemimpin bekerja dengan bawahan dan memperlakukan mereka secara egaliter
- pemimpin tidak bicara ke anggota kelompok, melainkan mereka berbicara pada level yang sama.

Hasil gaya demokratis :
Nilai positif :
-          Kepuasan anggita kelompk, komitmen, dan kekompakan lebih besar
-          Adanya keramah tamahan, saling memuji dan kelompok yang berpandangan positif
-          Motivasi pekerja kuat dan orisinalitas lebih besar

Nila negatif :
-          Dibutuhkan lebih banyak waktu dan komitmen dari kepemimpinan otoriter
-          Dapat mengakibatkan inefesiensi dan produktivitas yang lebih rendah

3. Gaya Laissez-Faire
- berbeda dari teori x ddan teori y, biasanya dianggap non-leadership
- pemimpin merupakan nilai nominal dan hanya terlibat dalam pengaruh minimal
- secara harfiah mengambil sikap ‘lepas tangan”
- pemimpin tidak mencoba untuk mempengaruhi atau mengendalikan kelompok

Hasil dari gaya leissez-faire :

Nilai positif :
-          Sangat sedikit nilai positifnya 

Nilai negatif :
-          Sangat sedikit diselesaikan
-          Anggota kelompok merasa tanpa arah’
Anggota kelompok menjadi tidak termotivasi dan berkecil hati.


            Dari ketiga model gaya kepemimpinan diatas, Mubarak menggunakan gaya otoriter. Meski dinilai cukup moderat, namun banyak kebijakan-kebijakan di era pemerintahannya justru 'menekan' Islam yang merupakan dasar negara resmi Mesir. Meniru sikap presidennya, pejabat-pejabat pemerintahan Mubarak pun tidak jauh bedanya dengan Mubarak sendiri yang "anti-Islam". Salah satunya adalah Menteri pendidikan Mesir, Faruk Husni. Dia berkali-kali menghina syariat Islam khususnya Jilbab. Contohnya adalah Muslimah yang bercadar, dilarang mengikuti ujian di kampus-kampus Mesir.


4. Personal Style

1. Gaya berorientasi tugas (task)
- orang berorientasi tugas yang berorientasi pada tujuan
- mereka ingin anda mencapainya
- pekerjaan mereka adalah tempat mereka menemukan makna
- mencapai tujuan adalah ekspresi positif dari diri mereka.

Pemimpin memiliki struktur :
-          Mengorganisasi kerja
-          Mendefinisikan tanggung jawab
-          Jadwal kegiata kerja
Pemimpin akan selalu diminta untuk menunjukan beberapa tingkatan perilaku tugas

2. Gaya berorientasi hubungan 

Hubungan perilaku kepemimpinan membantu bawahan merasa nyaman dengan diri merka sendiri, satu sama lain, dengan situasi.


Consuderation behavior membangun :
-          Persahabatan
-          Saling menghirmati
-          Saling percaya
-          Saling menghargai antara pemimpin dnegan pengikutnya

Employee orientation :
-          Memiliki minat terhadap pekerja sebagai manusia
-          Menilai keunikan mereka
-          Memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan pribadi mereka

Concern for people :
-          Membangun kepercayaan
-          Menyediakan kondisi kerja yang baik
-          Mempertahankan struktur gaji yang layak
-          Meningkatkan hubungan sosial yang baik

            Kepemimpinan mubarak menggunakan gaya berorientasi tugas. Mengapa kami mengasumsikan bahwa kepemimpinan mubarak menggunakan gaya tersebut ? karena Mubarak memipin secaara otokratis dan tidak menciptakan hubungan yang nyaman dengan masyarakatnya. Nilai nilai dalam gaya bererientasi hubungan seperti consuderation behavior, employee erientatation, dan concern of peaple tidak ada dalam masa kepemimpinannya.

sumber : 
quantumpan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar